VIDEO #1 (Maret) - 29 cara untuk menjadi kreatif

Seminar dan Workshop PKM-AI dan GT

Minggu, 14 Februari 2010


Kantor Lemlit yang terletak di sebelah utara dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi terlihat sedikit berbeda. Ada keramaian yang ditandai dengan banyaknya sepeda motor yang parkir di depan gedung. Ketika masuk ke dalam, langsung disambut senyum oleh seorang cewek, Essy namanya, dan dipandu jika meresa kebingungan.

Pagi ini memang ada sebuah acara yang diadakan oleh UKMP UNY terkait dengan adanya moment pengumpulan PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa). Pukul 08.30 acara sudah dimulai, ditandai dengan MC yang mengeluarkan suara emasnya. Sambutan demi sambutan mengalir. Seolah meyakinkan pada para hadirin bahwa banyaknya mahasiswa yang hadir adalah salah satu indicator keberhasilan acara mereka.

Bahwa penelitian menjadi sebuah hal yang menarik, meskipun dengan sedikit paksaan ketika mengajak mahasiswa untuk mau meneliti. Penelitian memang harus menjadi kebiasaan mahasiswa sebagai tanggung jawab dalam perkembangan keilmuan. Pendidikan, ataupun ilmu pengetahuan tidak akan berkembang tanpa adanya penelitian.

Kenyataan ini sesuai dengan kodrat mahasiswa sebagai seorang intelektual muda. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mendalami bidang penelitiannya. Tetapi juga dalam hal kontribusi, Pak Hermanto menyebutnya sebagai ranah aksiologi. Dalam sambutannya membuka acara, beliau menyampaikan bahwa kemampuan mahasiswa tidak hanya dalam ranah ontologis dan epistemology saja, tetapi dalam ranah aksiologi, tindakan nyata.

Perlombaan adalah sebuah momen bagi seorang mahasiswa untuk mengekspresikan pemikirannya. Perlombaan adalah peluang, untuk mengatrol prestasi. Kelemahan dan kemalasan hanyalah sebuah sikap yang akan menghambat peluang.

Penelitian tidak hanya memberikan kepuasan prestasi saja, tetapi juga memberikan sebuah kenikmatan bagi mahasiswa. Hal ini terkait dengan diskusi sebagai kebiasaan yang sudah seharusnya menjadi ruh gerak mahasiswa.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang tata cara dan hal-hal kecil tetapi penting dan merupakan kesalahan yang fatal. Sistematika penulisan. Ya, bahwa ketika kita menulis tanpa mengikuti cara yang benar, maka pada tahap seleksi pertama, ide kita hanya akan menjadi sampah.

Tanya jawab sedikit memberikan pencerahan seputar penelitian, motivasi dan kemauan untuk mencoba membuat rencana penelitian. Keinginan tanpa gerak tangan untuk menulis dalah omong kosong.

Selesai Tanya jawab, adalah momen workshop. Inilah acara inti yang sebenarnya menjadi ruh kegiatan. Setiap peserta dibentuk kelompok-kelompok kecil. Kemudian melakukan simulasi sederhana tentang pembuatan artikel PKM GT. Bahwa dari hal-hal kecil inilah, kemudian bisa menjadi sebuah ide yang brilian dan luar biasa.

Dalam kegiatan ini, dibentuklan kegiatan presentasi tentang ide-ide yang mampir dan mungkin bias diwujudkan menjadi sebuah gagasan tulis. Hingga akhirnya bias memberikan sebuah sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Menulis adalah kewajiban mahasiswa, segera atau tidaknya menulis adalah sebuah pilihan. Dengan menulis, maka kita telah menyumbangkan pemikiran kita. Menyebarkan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari kontribusi mahasiswa dalam aktivitasnya. Tidak hanya mahasiswa yang biasa-biasa saja, tetapi luar biasa.

Akhir kata, mari menulis!!!

Kepala Bidang Media dan Jaringan

0 komentar:

Posting Komentar