Dengan proses yang cukup panjang dan melelahkan, akhirnya pengurus ormawa periode 2010 telah disahkan. Bertempat di Gedung Abdullah Sigit yang dingin, acara pelantikan dilakukan. Untukmenyongsong momen pergantian kepengurusan. Tentu saja mengemban visi yang tak mudah diwujudkan, meski telah dijabarkan dalam sebuah misi.
Tanggung jawab terbesar adalah ketika amanah itu dijalankan. Bahwa tidak akan mudah untuk menjaga konsistensi gerakan organisasi. Butuh perjuangan dan pengorbanan, baik dari segi moral maupun materiil. Istilahnya, bagi yang tak mau berjuang untuk ormawa, lebih baik dugem atau bersenang-senang saja.
Ormawa bukanlah tempat bersenang-senang ataupun tampet menyalurkan ambisi komersial. Ormawa dibangun untuk pembelajaran, sekaligus pembentukan watak seorang mahasiwa. Watak seorang pemimpin, bukan watak mahasiswa ecek-ecek.
Memang, menjadi pengurus ormawa, pasti mendapat cibiran sebagai mahasiswa yang kurang kerjaan, bodoh karena tidak menikmati masa-masa muda, dan alas an-alasan serupa. Padahal, dari sinilah seorang pemimpin masa depan itu terbentuk. Kondisi organisasi yang keras membutuhkan keteguhan hati dan konsistensi antara hak dan kewajiban seorang mahasiswa.
Dalam pidatonya, Prof. Dr. Ahmad Daldiri M.Hum. mengatakan bahwa harus ada keseimbangan dalam peningkatan kapasitas seorang mahasiswa. Menjadi mahasiswa tidak hanya mengembangkan aspek knowledge-nya (pengetahuannya) saja, tetapi juga values (nilai-nilai) dan attitude (sikap). Inilah yang sebenarnya dibidik dalam kegiatan ormawa.
Tentu saja ini adlaah tugas berat bagi para mahasiswa yang berkecimpung di dalamnya. Meerka harus membagi antara waktu kuliah, mengerjakan pekerjaan sehari-hari, menyelesaikan tugas kuliah, berpikir kreatif, memperdalam keimanan dan memperbaiki kepribadian. Tuntutan ini bukanlah hal yang mudah untuk diwujudkan dalam sebuah tindakan. Tetapi, tak ada yang tidak mungkin. Berpikir, berdiskusi, mengembangkan pengetahuan dan menyebarluaskannya adalah tanggung jawab seorang mahasiswa. Melalui ormawa ini, mahasiswa dapat mengimplementasikannya dalam tindakan nyata. Wallahu a’lam.
Kabid Media dan Jaringan Reality 2010
0 komentar:
Posting Komentar